Tidak perlu mahir pun ahli bidang konstruksi ketika mengawasi pekerjaan pembangunan rumah sendiri.
Begitu yang saya sampaikan kepada seseorang kawan baik. Misalnya dari segi estetika memerhatikan pemasangan satu bagian agar tampak rapi.
Atau memastikan bahwa sudut bangunan persegi empat telah siku (90 derajat).
Ingat ya! Bukan bangunan jajaran genjang, persegi banyak atau berbentuk bulat bila dilihat dari atas (baca: Manfaat Rumus Pythagoras untuk Mendirikan Bangunan).
Boleh juga memastikan hubungan antar komponen pembentuk struktur telah terikat dengan baik.
Ada baiknya pemilik mengenal sedikit aspek teknis berkaitan dengan proses pembangunan rumah sendiri.
Hasil akhir diharapkan adalah, tiada sesal ketika rumah sudah selesai dibangun. Kekecewaan yang kemudian mendorong keinginan untuk bongkar pasang kembali.
Satu hal kecil dan mudah adalah memahami pemenuhan syarat teknis tentang sambungan lewatan (overlapping) besi beton.
Kolom, sloof, dan balok dibentuk dari beton bertulang. Besi beton dengan panjang dan ukuran diameter tertentu dirakit menjadi tulang.
Kerangka itu kemudian diisi “daging” berupa campuran semen, batu pecah, pasir beton, dan air dengan spesifikasi ditentukan. Jadilah beton bertulang.
Beton kering sesuai umur dapat menahan beban atau gaya tekan. Sedangkan besi berfungsi menahan gaya tarik sehingga beton tidak mudah pecah.
Panjang besi beton baru datang dari toko adalah 12 meter per batang. Pada penerapannya kerap terjadi penyambungan, sebab: potongan tanggung atau tulangan kurang panjang.
Jika sambungan antar besi beton tidak memenuhi syarat teknis, rentan mengalami pelemahan.
Beton retak tidak kuat menanggung beban dan dinding belah adalah sebagian contoh. Apalagi kena guncangan, bangunan bisa ambrol.
Menyambung besi untuk tulangan wajib memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia, yaitu 40D.
Apa itu empat puluh D?
Penyambungan besi dengan mengikuti rumus 40 kali diameter penampang besi tulangan tersebut.
Besi beton ukuran diameter 12 milimeter, berarti panjang sambungan lewatan adalah 12 mm x 40 = 480 mm = 48 sentimeter. Hampir setengah meter. Overlapping diilustrasikan seperti di bawah ini:
Minimal lho! Tidak boleh kurang. Boleh lebih asalkan tidak berlebihan. Boros besi.
Besi tulangan yang disambung dilebihkan sedikit agar dapat dibuat tekukan pada ujung-ujungnya. Kaitan tersebut akan “mencengkeram” beton sehingga menguatkan sambungan. Menambah kekuatan gaya tarik besi tulangan.
***
Saya rasa pengetahuan tersebut dapat menambah wawasan bagi mereka yang hendak membangun rumah, sekalipun awam dalam perkara teknik sipil. Saya juga belajar dari pengalaman di lapangan.
Perhitungan teknis lebih rumit dari itu, sebaiknya serahkan kepada ahlinya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H