Sepasang tangan saling bertemu bersama puluhan pasang tangan lainnya. Tepukan serentak membentuk ritme membahana yang seragam.
Menyambut Bupati dan Wakil Bupati baru melantangkan sumpah. Berdiri tegak dengan ujung-ujung bibir melengkung ke atas tiada lelah.
Sebuah aba-aba meredam riuh. Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Sobri pun menyampaikan sambutan perdana, "terima kasih, terima kasih. Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan untuk mengemban amanat rakyat. Kami akan mengejawantahkan program-program yang telah disampaikan di dalam kampanye..."
Selanjutnya kata-kata yang telah disusun sedemikian indahnya, dapat dibaca pada transkrip yang diterbitkan oleh biro hubungan masyarakat Kantor Pemerintahan Daerah Bersangkutan.
Atau membaca ringkasannya di media-media cetak dan daring.
Tahun pertama beragam nada pujian berhamburan dialamatkan kepada Kantor Pemerintahan Daerah Bersangkutan.
Bupati Sobri diberitakan kerap melompat-lompat sigap ke daerah-daerah pedalaman. Menjanjikan pembangunan yang bunyinya mirip dengan rentetan janji kampanye.
Janji kampanye direalisasikan dalam bentuk janji pembangunan.
Tahun kedua, ketiga, dan seterusnya Sobri membenamkan diri dalam tumpukan berkas.
Kumpulan kertas tersusun rapi yang mesti ditandatangani setelah dibaca dengan saksama.