Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sarapan Nasi Telur Ceplok Dikecapin Sebelum Menghadapi Tantangan

27 Oktober 2022   07:27 Diperbarui: 27 Oktober 2022   08:39 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diketahui, bencana longsor pada 12 Oktober lalu menimbulkan korban jiwa.

Sebelum melanjutkan perjalanan terlebih dahulu beristirahat pada sebuah kedai gorengan. Minum air putih dan ngopi Liong (kopinya orang Bogor).

Menyeruput kopi Liong Bulan (dokumen pribadi)
Menyeruput kopi Liong Bulan (dokumen pribadi)
Sekonyong-konyong seorang pria dengan lengan penuh tato menepuk pundak. 

Teman lama banget! Acang sekarang menjadi "preman" Pasar Anyar, kata seseorang di sebelahnya.

Membuka masker, seorang wanita mengenali wajah saya. Mbak Iin adalah pengasuh sewaktu anak saya masih belia. Suaminya merupakan sepupu dari Acang.

Setelah berbincang akrab, saya melanjutkan perjalanan. Untuk mencapai dataran selevel dengan jalan pulang, saya sekali lagi harus mendaki tangga curam. Haddeh!

Tangga naik (dokumen pribadi)
Tangga naik (dokumen pribadi)

Perjalanan kali ini tidak sekadar berolahraga, tapi melihat sekilas kehidupan warga yang rumahnya berada di bantaran kali. 

Rumah-rumah yang sebagian berpotensi longsor bila curah hujan meninggi. Semoga mereka diberikan keleluasaan rezeki agar mendapatkan lahan lebih layak.

Selain itu, petualangan yang tidak biasa itu mempertemukan saya dengan kenalan-kenalan lama. Satu "kebetulan" yang bukan kebetulan. Ada campur tangan Sang Maha Pengatur. Saya percaya, ada maksud baik di balik peristiwa itu. Entah apa.

Hal paling penting, ternyata saya mampu menantang diri sendiri mengatasi rintangan naik turun menyusuri bantaran kali. Mungkin bagi orang lain itu adalah perkara mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun