Menurut kabar, Gang Kepatihan Kota Bogor menawarkan sensasi selayaknya sebuah kota tua di Jepang dan tembok bergaya London. Katanya, ada ornamen gaya Jepang (lampion, hiasan pohon sakura) menghias dinding-dinding. Ditambah spot ala London.
Konon ia telah menyedot muda-mudi dalam rangka sesi foto prewedding, serta orang-orang untuk ber-selfie ria dan berwisata. Jadi tidak perlu jauh-jauh untuk merasakan suasana kota tua Jepang dan atmosfer ibukota Inggris.
Maka, tujuan jalan kaki pada akhir pekan kemarin adalah ke kampung tematik tersebut.
Jarak dari rumah kurang dari 3 kilometer, kata Google maps yang juga menerangkan akses masuknya. Saya memintas jalan Perintis Kemerdekaan (dekat pertokoan PGB/Pusat Grosir Bogor), memasuki gang Masjid.
Bertanya kepada seorang warga, itu adalah jalur terpendek menuju gang Kepatihan, daripada akses satunya lagi. Baiklah. Percaya saja.
Perjalanan tidak terlalu sulit, ditambah dengan tanya-tanya lagi ke warga setempat. Melewati rumah-rumah yang letaknya lebih rendah dari permukaan sungai Cidepit.
Namun persoalan muncul sesudahnya. Berbelok kiri adalah menemui anak tangga curam dan licin. Lalu menaiki tangga yang sama curamnya.
Saya jadi ingat pesan dokter, "jangan sampai jatuh ya?"