Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Dari Gang Mortir Membangun Customer Base

18 September 2022   06:07 Diperbarui: 18 September 2022   22:00 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gampangnya, basis pelanggan merupakan kumpulan berbagai pembeli loyal yang berulang kali membeli produk warung di gang mortir itu. Pelanggan yang nyata-nyata ada.

Bukan pelanggan idealistis dibayangkan dalam penghitungan target market untuk menyusun proyeksi keuangan.

Maka dari itu, customer base umumnya diisi oleh pelanggan loyal, yaitu mereka yang senantiasa konsisten membeli produk. Hanya sedikit alasan kuat sehingga mereka beralih, misalnya karena pindah ke lain daerah.

Namun demikian, tidak boleh disepelekan juga pelanggan biasa yang satu dua kali membeli. Bisa saja mereka kembali lagi, meski dalam jangka waktu lama.

Warung makanan yang terpencil di dalam gang mortir memiliki customer base kuat yang dibangun selama belasan tahun. Tanpa menggunakan tekhnologi aplikasi, ia melayani penjualan dengan cara take away --membeli makanan untuk dibawa pulang.

Pembicaraan dan pengamatan selintas pagi itu memberikan pelajaran bahwa, warung makanan di dalam gang mortir itu mestinya memiliki customer base melalui:

  • Pengalaman konsisten berusaha penuh keuletan selama 17 tahun. Tanpa putus asa. Tanpa mengeluh dengan keadaan. Terus bekerja keras.
  • Penyajian produk berkualitas dengan harga wajar dan services komunikatif. Soal produk saya telah membuktikan, di rumah lahap menyantap makanan yang tadi dibungkus. Jempolan!

Menurut hemat saya, hal-hal di atas membuat usaha kuliner yang tidak berada di lokasi strategis tersebut tetap langgeng. Dengan produk beragam, segar, dan dalam jumlah banyak untuk warung dalam gang yang mestinya habis pada hari itu juga.

Moga-moga kita bisa belajar dari pelaku usaha kecil itu, Bu Ipah tekun membangun costumer base dari gang mortir agar penjualannya laris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun