"Selamat malam. Selamat datang. Terima kasih telah memenuhi undangan pertemuan. Kita membahas tentang ingar-bingar belakangan hari. Terapi kejut yang menghibur."
"Tapi...," tukas seseorang dengan nada khawatir.
"Oh, jangan takut. Semua sudah diatur sedemikian rupa. Operasi semacam ini akan sering dilakukan," kepala polisi baru melanjutkan wejangan. Lalu tersenyum seraya memandang tegas para tamu yang glamorous
"Jadi, apa yang mesti kami lakukan?
Wajah kepala polisi baru menyiratkan kemenangan, "hanya sedikit pengorbanan. Sediakan bidak yang siap ditangkap, selebihnya serahkan urusan kepada saya."
Semua orang di ruangan itu menarik napas lega.
"Namun demikian, tidak ada makan siang gratis. Gerakan ini membutuhkan anggaran operasional tidak sedikit. Juga biaya penghargaan untuk anggota. Anda sekalian bisa mulai menghubungi kepala bagian keuangan dari mulai sekarang."
Hujan deras mengguyur malam. Gelap. Senyap. Petir berkilat-kilat memecah kelam. Awan kelabu yang pilu menumpahkan jutaan liter air.
Bukan hujan berkelir dalam mimpi walikota beserta jajaran, dewan kota, pemuka agama, dan warga yang lelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H