Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhirnya Senjata Polisi Diganti dengan Pistol Mainan

7 September 2022   09:57 Diperbarui: 7 September 2022   17:24 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada lagi langkah yang membuat mereka surut. Tiada lagi petugas bersenjata yang menjadikan mereka takluk. Tekad sudah bulat tanpa ada sedikit pun bocor yang membuat semangat ciut.

Dengan perhitungan matang meminimalkan peluang gagal, pada waktu telah ditentukan mereka berangkat. Mengendap-endap, tanpa suara, tiada satu orang pun tahu kecuali mereka sendiri, pasukan penjahat berbadan tegap dengan senjata lengkap mengelilingi markas besar polisi.

Sebuah seruan menjadi pertanda agar bergerak serentak, kompak, dan mendadak, "serbuuuuuu.....!!!"

Di bawah langit biru, debu beterbangan mengiringi langkah-langkah kaki menyerbu dengan bermacam senjata tajam dan pelontar peledak.

Para penjaga markas terperanjat. Membunyikan tanda bahaya. Pandangan para polisi berkeliling: ribuan wajah beringas berlari mendatangi!

Polisi, baik yang berkostum lengkap maupun masih mengenakan singlet bercelana pendek mengambil senjata.

Masing-masing mengarahkan pistol. Serentak mereka menyentak kokang. Telunjuk-telunjuk menarik picu.

"Cekrak, cekrek, cekrak, cekrek..., " peluru-peluru karet busa melesat. Beterbangan melalui debu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun