Pembungkusnya unik. Hasil olahan ditempatkan pada daun patat (mirip daun kunyit, memanjang). Setelah diikat dengan tali bambu (atau pandan kering?) ujung memanjang dipotong menggunakan pisau. Kresss....
Di atas tungku kayu bakar, toge (tauge, kecambah) direbus di dalam nampan kuningan dengan sedikit air. Toge sebagai bahan utama rupa-rupanya diolah dengan direbus.
Diaduk-aduk sebentar, lalu diangkat ke atas piring yang sudah berisi potongan lontong, mi kuning basah, dan tahu goreng. Terakhir, disiram dengan saus.
Saus matang dari panci itu istimewa. Merupakan tumisan dari tauco manis, oncom, kecap, bawang, cabai, dan bumbu lainnya.
Pengalaman rasa? Gurih dengan nuansa rasa manis. Gabungan yang membangun rasa enak di indra pengecap. Lidah mencicipi jajanan khas Bogor. Sayang jumlahnya kurang banyak.
Pagi itu penjual demikian sibuk. Tidak sempat mengolah kerupuk mi sebagai teman menyantap toge goreng yang tidak digoreng.Â
Menurut hemat saya, toge goreng yang ternyata direbus ini enak dan cocok bagi penyuka masakan vegetarian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H