Banyak kantor lembaga penelitian dan pengembangan pertanian. Setelah para penelitinya dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kumpulan gedung besar itu jadi apa? Tanya pada rumput bergoyang.
Pastinya, kebun-kebun percobaan telah dihancurkan, diganti tanaman berupa gedung-gedung modern.
Lebih parah lagi, kebun koleksi tanaman industri dibabat habis menjadi rumah tinggal dan kebun wisata ilmiah.
Perlu diketahui, tanaman industri adalah tanaman berukuran relatif besar dengan usia penanaman yang umumnya lama. Setahun atau lebih. Hasilnya (buah, daun, kulit) memiliki nilai komersial, untuk makanan, minuman, kosmetik, dan sebagainya.
Di dalam kebun tersebut terdapat indukan tanaman industri dari berbagai daerah, bahkan dari negara-negara lain. Ada beragam jenis pohon: cokelat, pala, kayu manis, kopi, teh, kapuk dan lainnya yang saya lupa/tidak tahu namanya.
Ya! Kebun berisi koleksi tanaman industri penting berada di seberang rumah. Sejak tahun 1990-an harta kekayaan tersebut dihancurkan.
Saat itu seorang pejabat yang berkuasa sebagai kepala kantor memerintahkan penebangan koleksi tanaman industri. Menggantinya dengan tanaman batu bata dan semen sebagai tempat untuk hunian kerabatnya.Â
Ketika berkuasa, kepala kantor itu merekrut anak-anaknya, keponakan, dan keluarga dari kampung halaman sebagai pegawai negeri tanpa melihat kualifikasi dan kualitas.
Sebagian persil lainnya dibagikan gratis kepada pegawai senior, pejabat kotamadya, dan orang penting lainnya sebagai ongkos tutup mulut.