Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Beragam Cara Mengolah Mi Instan

13 Agustus 2022   06:06 Diperbarui: 13 Agustus 2022   10:08 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mi instan goreng oleh gianyasa dari pixabay.com

Harga mi instan naik biar jadi pekerjaan rumah para petinggi dan orang pandai di awang-awang sana. Nyatanya ada beragam cara memasak mi instan.

Menteri saling menampik bahwa harga mi instan bakal naik. Nyatanya, harga mi rebus matang hanya naik sedikit. Dipicu oleh lonjakan harga bahan pangan lainnya.

Awal bulan lalu Jokowi mengingatkan, harga mi instan berpotensi naik. Pengaruh perang Rusia dan Ukraina. Diketahui, kedua negara itu merupakan pemasok penting gandum dunia (kompas.com).

Kekhawatiran tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bisa jadi tidak lama lagi harga pasaran mi instan naik hingga tiga kali lipat (sumber).  

Sontak Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membantah isu yang terlanjur bergulir. Memastikan bahwa harga mi instan tidak bakal naik tiga lipat (sumber)

Lupakan sejenak perbedaan antar menteri.

Sudah lama warga Indonesia menggemari mi instan. Ia menjadi makanan penting setelah nasi putih. Berbagai lapisan masyarakat, dari pejabat dan pesohor hingga orang kebanyakan.

Kompas.id menurunkan berita, harga semangkuk mi instan matang dengan telur, sawi, dan cabai rawit di warmindo wilayah Jakarta naik seribu dua ribu rupiah. Menjadi sekitar Rp1100 hingga Rp12000, bukan tiga puluh ribu rupiah. Tanpa telur, tetap Rp5000, kendati harga satuan mi instan naik Rp500 (mentah).

Penambahan harga tersebut dipengaruhi kenaikan harga telur, cabai, minyak.

Jadi olahan mi instan akan tetap disukai, asalkan kenaikan harganya tidak sampai tiga kali lipat dalam waktu dekat.

Tinggal tugas para menteri untuk mencari alternatif pengganti bahan pembentuk mi instan. Dengan harga setara atau lebih murah daripada tepung terigu.

Harga mi instan naik biar jadi pekerjaan rumah para petinggi dan orang pandai di awang-awang sana. Nyatanya ada beragam cara memasak mi instan.

Seingat saya, ada beberapa gaya memasak dan mengonsumsi mi instan, sebagai berikut.

Standar

Mengikuti petunjuk pada bungkus. Merebus mi di dalam air sampai matang lalu membubuhkan bumbu dalam kemasan. Atau bumbu kering itu dimasukkan ke dalam mangkuk, bukan panci.

Untuk memperkaya rasa, boleh ditambah telur/sosis/kornet/potongan ayam matang, sayuran, dan sayuran. Ditambah cabai, kecap, bubuk merica, saus, emping melinjo. Bila suka.

Mi Remuk

Proses dan pilihan topping sama dengan di atas. Yang membedakan adalah perlakuan terhadap mi, bumbu, dan cabai rawit.

Mi instan yang masih terbungkus diremukkan dengan kedua tangan. Kemudian direbus bersama atau tanpa topping.

Bumbu tidak dimasukkan ketika merebus mi, tapi digerus bersama cabai rawit di mangkuk. Setelah dianggap matang sesuai selera, maka mi dimasukkan ke dalam mangkuk.

Biasanya saya menggunakan mi rasa soto.

Telur Ancur dan Utuh

Sebagian orang lebih menyukai telur diaduk ketika dimasukkan ke dalam mi sedang direbus. Telur menjadi hancur, sebagian melekat di mi dan sayur.

Lainnya memasak telur secara utuh, bagian merah dikelilingi putih. Biasanya mi instan goreng telurnya dimasak utuh.

Sebagai Lauk

Nah ini, sebagian dari mereka yang sulit meninggalkan nasi cenderung memperlakukan mi instan matang sebagai lauk, baik rebus maupun goreng.

Apakah menambahkan topping atau tidak adalah pilihan. Paling penting, menikmati mi instan matang dengan nasi putih sebagai makanan utama. Enak dan mengenyangkan, mengabaikan pendapat bahwa makan karbohidrat berlauk karbohidrat tidak baik bagi kesehatan.

Perlakuan Kuah

Ada dua kubu. Satu pihak menggunakan air rebusan mi sebagai kuah. Lain pihak membuang air rebusan dan menambahkan air matang panas sebagai kuah.

Mana yang menjadi acuan, menurut saya dua-duanya menghasilkan rasa gurih. Bukankah yang bikin enak adalah bumbu?

Tanpa Dimasak

Ini pengalaman waktu saya masih kecil, ketika mi instan buatan dalam negeri baru satu merek.

Buka bungkus mi instan. Keluarkan kemasan bumbu. Remas mi kering dalam bungkus bersama bumbu. Aduk hingga merata. Mi instan kering siap disantap sebagai kudapan.

Masak Mi tanpa Kompor

Bagi mereka yang tidak memiliki peralatan memasak, atau malas menyalakan kompor, boleh mencoba cara ini.

Beli sebungkus mi instan rebus (biasanya jarang memakai bahan mi instan goreng). Datangi penjual bakso keliling. Titip untuk memasaknya.

Tanpa repot. Takperlu lama, semangkuk mi instan lengkap dengan bakso dan sayur terhidang di hadapan.

***

Demikian kiranya cara-cara mengolah mi instan. Bisa jadi ada teknik yang terlewati.

Mungkin pembaca bisa menambahkan cara lainnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun