Tinggal tugas para menteri untuk mencari alternatif pengganti bahan pembentuk mi instan. Dengan harga setara atau lebih murah daripada tepung terigu.
Harga mi instan naik biar jadi pekerjaan rumah para petinggi dan orang pandai di awang-awang sana. Nyatanya ada beragam cara memasak mi instan.
Seingat saya, ada beberapa gaya memasak dan mengonsumsi mi instan, sebagai berikut.
Standar
Mengikuti petunjuk pada bungkus. Merebus mi di dalam air sampai matang lalu membubuhkan bumbu dalam kemasan. Atau bumbu kering itu dimasukkan ke dalam mangkuk, bukan panci.
Untuk memperkaya rasa, boleh ditambah telur/sosis/kornet/potongan ayam matang, sayuran, dan sayuran. Ditambah cabai, kecap, bubuk merica, saus, emping melinjo. Bila suka.
Mi Remuk
Proses dan pilihan topping sama dengan di atas. Yang membedakan adalah perlakuan terhadap mi, bumbu, dan cabai rawit.
Mi instan yang masih terbungkus diremukkan dengan kedua tangan. Kemudian direbus bersama atau tanpa topping.
Bumbu tidak dimasukkan ketika merebus mi, tapi digerus bersama cabai rawit di mangkuk. Setelah dianggap matang sesuai selera, maka mi dimasukkan ke dalam mangkuk.
Biasanya saya menggunakan mi rasa soto.
Telur Ancur dan Utuh
Sebagian orang lebih menyukai telur diaduk ketika dimasukkan ke dalam mi sedang direbus. Telur menjadi hancur, sebagian melekat di mi dan sayur.
Lainnya memasak telur secara utuh, bagian merah dikelilingi putih. Biasanya mi instan goreng telurnya dimasak utuh.