Ia mengisahkan, malah di atas kebun percobaan dibangun gedung-gedung kantor, bukan untuk eksperimen. Kok kementerian pertanian lebih pandai bikin bangunan, daripada tanam cabai.
Apalagi, lanjutnya, mayoritas pegawai harus menyingkir dari kantor-kantor itu pada akhir tahun sekarang. Seiring dengan meleburnya peneliti ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bikin kantor baru atau bagaimana, saya tidak tahu kelanjutan ceritanya.
"Jadi buat apa kumpulan gedung yang ditinggalkan itu? Bikin bangunan baru lagi? Bisanya cuman tanam gedung, bukan cabai" Sungut pemilik warung kebutuhan sehari-hari dan penjual batagor.
Merasa dikerubuti, saya segera menyingkir, daripada benjol, sambil berpikir. Mungkin tugas dan fungsi Kementerian Pertanian demikian mulia dan abstrak, sehingga tidak terasa langsung hasil akhirnya bagi mereka dan saya, rakyat biasa.
Bisa jadi sementara orang menilai, bahwa keberadaan kantor-kantor Litbang pertanian tidak berpengaruh terhadap fluktuasi harga dan ketersediaan barang pertanian yang bisa ditanam di Indonesia.
Mungkin ya, itu Cuma dugaan sementara yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dari kacamata ilmiah mana pun.
Barangkali orang-orang pandai di atas sana bisa menjelaskannya? Jangan mingkem saja dong!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H