Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendag Bagikan Minyak Goreng Gratis sambil Kampanye, Etiskah?

13 Juli 2022   11:57 Diperbarui: 13 Juli 2022   12:03 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulkifli Hasan membagikan minyak goreng murah sambil kampanye di Lampung, Sabtu (9/7/2022) [foto dari kompas.com]

Belum lama diluncurkan, Zulkifli Hasan membagikan Minyakita kepada ibu-ibu. Warga RI mengenalnya sebagai Menteri Perdagangan baru dilantik.  Kampanye?

Dalam acara PAN-Sar Murah di Telukbetung, Lampung, Sabtu (9/7/2022), Menteri Perdagangan membagikan Minyakita dengan harga jual Rp 10.000 untuk 2 liter. Diketahui, harga resmi Minyakita Rp 14.000 per liter, dengan maksimal pembelian 10 liter per hari untuk satu NIK.

Namun kemudian minyak goreng curah dalam kemasan tersebut digratiskan.

Pada kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan mengajak peserta yang hadir untuk memilih Futri Zulya Savitri, dalam pemilu legislatif mendatang. Diketahui, Futri merupakan putri kandung dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional, yang juga calon anggota legislatif PAN daerah pemilihan Lampung I.

Perilaku Zulkifli Hasan dalam acara tersebut menuai reaksi negatif dari mulai anggota legislatif, akademisi, hingga pengamat politik. Maka Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi segera menyatakan, acara PAN-Sar merupakan kegiatan partai, bukan acara pemerintah. Minyakita bukan digratiskan, tetapi dibeli.

Iya betul! Memang dibeli oleh Futri. Tapi kemudian Zulkifli Hasan membagikannya secara cuma-cuma kepada kaum ibu yang hadir, dengan pesan agar memilih Futri dalam pemilihan legislatif mendatang.

Konflik Kepentingan

Kendati tidak menggunakan fasilitas negara, beberapa pengamat menilai bahwa kegiatan Zulkifli Hasan sarat dengan konflik kepentingan.

  1. Jabatan Menteri Perdagangan saat ini melekat dengan Zulkifli Hasan, meskipun ketika itu ia bertindak sebagai Ketua Umum PAN.
  2. Pemberian minyak goreng gratis disertai ajakan untuk memilih putrinya bisa dianggap politik uang.
  3. Mendahulukan kepentingan pribadi (berkampanye untuk anaknya) daripada kepentingan orang banyak, yaitu mengatasi kisruh minyak goreng.
  4. Boleh dibilang, tindakannya tidak selaras dengan kaidah umum perilaku sebagai pejabat publik. Tidak etis.

Teguran Presiden 

Joko Widodo menyentil para menterinya untuk fokus melaksanakan tugas dan pekerjaan masing-masing. Saat ini tugas penting seorang Menteri Perdagangan adalah menstabilkan harga eceran dan suplai minyak goreng di kisaran harga Rp 14.000 per liter.

Bukan malah sibuk melakukan baby-sitting (mengasuh) putrinya dalam rangka meraih kursi legislatif.

Kondisi Lapangan

Ada baiknya melihat keberadaan Minyakita di tataran kenyataan. Tidak dengan menilik distribusinya secara keseluruhan. Bagi saya, terlalu gede effort-nya!

Saya hanya melihat sepintas rak penjualan dan bertanya selintas kepada pemilik warung juga penjual gorengan. Meliputi tidak lebih dari 5 responden. Bukan kajian ilmiah dengan hanya dua pertanyaan:

  • Tahu Minyakita?
  • Berapa kini harga minyak goreng?

Selebihnya adalah pengamatan gampang-gampangan.

Senin (11/7/2022) kemarin melihat rak minyak goreng di sebuah toko retail modern. Minyakita tidak tampak, selain minyak goreng sawit yang umum ditemukan di pasaran. Malahan ada minyak goreng dari kelapa.

Dua pedagang nasi uduk dan gorengan menjawab tidak tahu keberadaan Minyakita. Dalam penggunaan, mereka lebih memilih minyak goreng kemasan merek terkenal, daripada minyak goreng curah yang lebih boros dalam pemakaian dan cepat hitam (rusak).

Mengetahui bahwa Minyakita merupakan minyak goreng curah yang dikemas, mereka mikir-mikir untuk memakainya.

Jawaban berbeda disampaikan oleh penjual keliling batagor. Demi menghemat pembelian, ia biasa menggunakan minyak goreng curah. Harga Minyakita Rp 14.000 menarik perhatiannya. Namun sepengetahuannya, produk itu belum ada di warung sekitar.

Pemilik warung kebutuhan sehari-hari dan toko lebih besar mengatakan hal seragam: tidak tahu tentang minyak goreng yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan Rabu (6/7/2022) pekan lalu.

Mereka menyebut harga eceran minyak goreng kemasan merek tertentu turun Rp 7 ribu, menjadi Rp 22.000 per liter. Minyak goreng curah Rp 16.000 per liter.

Stok minyak goreng di sebuah toko (dokumen pribadi)
Stok minyak goreng di sebuah toko (dokumen pribadi)

Kesimpulannya, untuk wilayah sangat terbatas di Kota Bogor, distribusi Minyakita belum sampai. Sementara Minyak goreng curah dalam kemasan itu sudah di daerah relatif lebih jauh berada di Lampung. Entah bagaimana caranya bisa berbeda.

Apakah Lampung diistimewakan karena merupakan dapil putri dari Menteri Perdagangan? Daerah yang juga pernah menjadi daerah pemilihan Zulkifli Hasan, sewaktu ia berperan sebagai anggota legislatif.

Akhirul Kata

Oleh karena itu, sebagai menteri perdagangan harusnya Zulkifli Hasan memusatkan perhatian kepada urusan pada bidang perdagangan dalam pemerintahan. 

Kapasitasnya sebagai pembantu presiden dalam menyelenggarakan perdagangan dalam negeri adalah: merumuskan kebijakan, standardisasi, pengawasan, pemberdayaan konsumen, dan seterusnya.

Terkait kondisi mutakhir, Menteri Perdagangan mestinya fokus kepada upaya menurunkan harga minyak goreng. Peluncuran minyak goreng curah kemasan merek Minyakita boleh diacungi jempol. 

Namun di lapangan (kendati dalam lingkup sangat sempit) pengguna belum mengenal produk itu.

Artinya, Menteri Perdagangan dituntut untuk mengejawantahkan distribusi secara merata dan mengawasi harga minyak goreng.

Itu bila masih  ingin melanjutkan jabatan terhormat tersebut, dengan berlaku amanah terhadap uang pajak rakyat untuk ongkos gaji dan segala fasilitasnya. Bila enggan, lebih baik fokus pada peranannya sebagai Ketua Umum partai saja. Agar kampanye politik berlangsung mulus.

Rujukan: kompas.id, kompas.com, kemendag.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun