Tadi pagi melihat hewan hendak dijadikan kurban. Di masjid depan rumah. Maka kegiatan jalan kaki untuk sementara berganti dengan acara menonton hewan menunggu panggilan terakhir.
Ada 50-60 orang datang lebih awal. Mengelilingi area pemotongan. Para petugas atau panitia kurban sedang mendapat briefing. Tidak lama kemudian acara pemotongan dilaksanakan.
Sesungguhnya terbersit rasa tidak tega, melihat hewan disembelih. Pada dasarnya saya tidak pernah tahan menyaksikan darah mengalir, kecuali dari tubuh sendiri.
Jadi saat itu hanya menyaksikan hewan yang dikurbankan sesaat akan disembelih, seraya melantunkan takbir dalam lirih. Diam melangitkan niat ikhlas.
Ketika golok tajam -- demikian tajam -- keluar dari sarungnya, kepala sontak melengos kepada hijauan pohon pala.
Terdengar suara melenguh putus asa dan napas deras dari kerongkongan sapi. Ada 3 sapi 7 kambing disembelih. Selama itu pula saya tidak berani menengok saat mereka menghadapi sakratulmaut.
Judulnya tidak menonton pemotongan hewan. Tapi menyaksikan sewaktu mereka masih hidup dan setelah diam dikuliti.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya lebih sedikit. Sejam selepas Zuhur potongan daging mulai dibagikan, baik kepada yang berkurban maupun berhak.
Marbot masjid mengetuk pintu, mengantarkan bagian daging untuk yang berkurban. Entah berapa kilogram, rasanya cukup berat.
Daun pepaya segera membungkus daging segar. Pengolahannya akan dipikirkan kemudian. Penting tidur siang dulu.
Sore cerah. Bara api menyala. Di atasnya terletak potongan kecil daging kurban dengan tusukan batang bambu. Sate. Di setiap pelosok bau daging bakar!
Asap putih menyebar, membawa aroma daging panggang yang telah dibumbui. Harumnya membuat bibir mengatup rapat agar tidak menumpahkan air liur. Perut menggeliat. Lapar.
Hati ingin mencomot barang satu dua tusuk. Mumpung masih hangat.... Eits, tunggu dulu!
Menurut informasi kesehatan, daging merah menyimpan lemak jenuh. Diketahui, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol tidak baik (LDL) di dalam tubuh. Menyebabkan lemak mengendap di arteri, sehingga mengganggu aliran darah ke jantung dan otak.
Bahaya nih. Daging merah merupakan pantangan bagi penderita stroke, selain:
1. Makanan Instan
Makanan cepat saji dan kemasan, seperti mi, keripik kentang, sosis, daging kemasan, dan camilan kemasan mengandung natrium nitrat nitrit. Dapat mengakibatkan pembuluh darah mengeras dan menyempit.
2. Makanan Tinggi Gula
Disarankan makan gula tidak lebih dari 4 sendok makan per hari. Konsumsi melampaui batas dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan kegemukan. Bahaya bagi penderita stroke dan memiliki bawaan penyakit jantung.
3. Makanan Tinggi Garam
Garam mengandung natrium pemicu lonjakan tekanan darah. Peka terhadap terulangnya serangan stroke. Maka, batas harian konsumsi garam adalah satu sendok teh garam.
4. Makanan Mengandung Lemak Jenuh dan Trans
Seperti disebutkan di atas, lemak jenuh dapat meningkatkan risiko stroke menyerang lagi. Sedangkan lemak trans juga bertanggungjawab terhadap serangan stroke, serta menimbulkan risiko berbagai penyakit.
Contoh makanan yang menyembunyikan lemak jenuh: daging merah (sebaiknya diolah tanpa lemak), kulit ayam, produk susu. Makanan bermuatan lemak trans: biskuit, makanan beku, snack, gorengan, fast food, margarin.
5. Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol akan meningkatkan tekanan darah. Penderita stroke sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, bila ingin mengonsumsi minuman beralkohol. Ada batasan-batasan ketat.
(Selengkapnya dapat dibaca di sini)
Mengetahui fakta di atas, alhasil saya batal mencomot sate. Juga tidak bakal bisa mencicipi, kala daging kurban diolah menjadi sup daging, semur, dan rendang pada keesokannya.
Cukuplah hari ini, juga pada hari-hari depan, saya hanya melihat dengan mata sendu sapi dan kambing kurban sebelum disembelih Dan menatap sayu pada orang-orang yang sedang menyantap sate.
Aaarghhhh....
Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H. Mohon maaf lahir batin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H