“Ingat. Sangat ingat.”
“Betapa hatiku sangat hancur melihat engkau tersakiti oleh tingkah wanita lain.”
“Lain cerita. Kali ini berbeda. Ini kisah tentang cinta sejati.”
Tubuh pria tampan bergetar. Bibir mengatup. Menahan gelegak dari jantung.
Bibir wanita menawan mengecup halus pipi lesu pria tampan.
“Aku berangkat ya. Terima kasih," wanita menawan menyelinap. Menguap menuju kota batik.
Pria tampan menyimpan kembali harap yang terlanjur bertunas ke dalam sudut terdalam. Menguncinya rapat-rapat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H