Maka, pria tampan tanpa keluh kesah berangkat ke kota kembang mengumpulkan data kuat. Demi menenangkan hati wanita menawan yang telah lama dipuja. Kendati menjadi rahasia hati. Tersimpan di sudut terdalam. Sunyi menyendiri.
Lebaran lalu ia berkunjung ke gazebo. Tidak berkumpul dengan keluarga. Apalagi dengan mantan suami.
Menemui pria tampan yang menghapus segala keluh dan air mata. Dengan kasih tanpa isyarat. Rasa sayang tanpa syarat yang mendamaikan.
Kuncup gati wanita menawan pelan-pelan memekar. Menyiarkan pesona gembira pada wajah ayu berseri-seri. Tertawa bahagia menanggapi lontaran ucap pria tampan yang jenaka.
Itulah kebahagiaan yang selalu didapatkan oleh wanita menawan sejak masih gadis kecil dari pria tampan. Pria yang selalu ada, dalam nestapa maupun bahagia.
Jadi, merupakan ihwal lumrah apabila wanita menawan membawa rasa bahagia tiada tara ke hadapan pria tampan.
Seperti kali ini.
Dalam diamnya, gazebo menyaksikan satu episode dinamika hubungan dua manusia.
“Yakin?”
“Ya, seribu persen yakin!”
“Ingatkah engkau, ketika aku berangkat ke kota kembang?”