Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menu Board dalam Peningkatan Penjualan Bisnis Kuliner

15 Maret 2022   09:58 Diperbarui: 15 Maret 2022   10:07 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan sebuah kafe (dokumen pribadi)

Menjelang gerai ATM, tampak sebuah kafe di halaman kantor instansi pemerintah. Open bar. Dinding dan kusen putih. Kaca bening dan lansekap ke taman.

Pemandangan ke taman (dokumen pribadi)
Pemandangan ke taman (dokumen pribadi)

Bar terlihat sebagai tempat meracik kopi dan, barangkali, minuman lain. Jendela kaca mati lebar menunjukkan kursi meja ala kafe dengan atmosfer hijaunya taman. Pada kaca ditempel hiasan dan tulisan putih berbunyi: Tagrinov Cafe.

Tidak ada pemberitahuan apa pun menawarkan specialities. Secara kasat mata, gerai tersebut hanya menjual kopi.

Hanya kopi?

Secangkir kopi tubruk (dokumen pribadi)
Secangkir kopi tubruk (dokumen pribadi)

Wajar terbesit pikiran itu. Open bar menyatakan demikian. Neon sign yang tersamarkan oleh pepohonan juga menunjukkan hal itu. 

Open bar di dalam kafe (dokumen pribadi)
Open bar di dalam kafe (dokumen pribadi)

Padahal tempat itu juga menjual makanan. Tiada sepotong pemberitahuan bahwa kafe tersebut menyediakan jenis olahan kopi, pun makanan sebagai teman ngopi.

Pengetahuan tersebut didapat setelah masuk ke dalam kafe. Selain aneka kopi, tersedia juga: minuman non-kopi, snacks, sajian siap masak (singkong goreng, donat, perkedel), dan makanan berat (mi nyemek, nasi goreng, ayam geprek).

Mi nyemek yang diolah dari mi instan (dokumen pribadi)
Mi nyemek yang diolah dari mi instan (dokumen pribadi)

Ternyata tersedia beragam produk. Sayang, keterangan tersebut tidak diinformasikan di depan kafe.

Tidak perlu pemikiran rumit. Cukup dengan menginformasikan sajian unggulan (specialities) melalui sarana sederhana, seperti:

  1. Menu board. Papan menu terbuat dari papan tulis hitam dengan tulisan kapur warna.
  2. Standing banner yang dicetak secara digital.
  3. Stiker ditempel di jendela kaca.
  4. Sarana informasi lain yang bersifat permanen maupun tidak.

Kendati berkesan sederhana dan sepintas tidak terlalu banyak kegunaan, penempatan papan informasi di storefront sebuah tempat bisnis kuliner cukup penting, di antaranya:

  1. Memberikan informasi mengenai produk dijual atau menu unggulan ditawarkan.
  2. Menggambarkan citra gerai sebagai tempat penjualan kopi saja, kopi dan makanan, atau penyedia makanan berat.
  3. Mempengaruhi calon pembeli untuk masuk.
  4. Secara cepat mempengaruhi keputusan calon pembeli untuk memilih hidangan dan masuk ke dalam.
  5. Mempromosikan menu baru sebagai daya tarik bagi pelanggan.

Setelah calon pembeli masuk ke dalam, kemudian bagian operasional melayani agar menjadi pelanggan.

Jadi, pada dasarnya menu board atau papan (tulisan/stiker) informasi merupakan salah satu sarana penting, untuk meningkatkan penjualan bisnis kuliner dengan cara mengundang calon pembeli.

Menu board seyogianya dikemas secara menarik dan diletakkan di posisi mudah terlihat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun