Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Minyak Goreng Naik, Pedagang Gorengan Terjepit

14 Maret 2022   06:09 Diperbarui: 14 Maret 2022   06:11 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Enak menjual lontong sayur, gado-gado, gorengan (dokumen pribadi)

Harga minyak goreng meninggi, tetapi tidak serta merta menaikkan harga jual kepada konsumen. Harga jual akhir tidak berubah, tetap Rp 1.000 per potong tanpa mengubah ukuran. Ditambah pada bulan lalu, tahu tempe langka akibat perajin tahu tempe sempat mogok produksi.

"Bagaimana lagi? Kalau dinaikkan, pembeli pada kabur," ujar Bu Sofia.

Menyikapi kenaikan harga yang berlangsung terus menerus, penjual nasi uduk, mi gleser, bihun goreng, dan gorengan itu sempat menaikkan harga jual gorengan. Menjadi Rp 1.250 per potong.

Apa yang terjadi?

Pelanggan turut menghilang bersama minyak goreng. Akhirnya wanita asal Sukabumi itu mengembalikan ke harga semula.

Baginya, dan bagi beberapa penjual gorengan di kawasan permukiman menengah bawah, yang penting modal bisa berputar, kendati keuntungan menipis. Masih ada yang bisa dimakan, katanya pasrah.

Birokrat berdalih, kenaikan harga minyak goreng disebabkan oleh kenaikan signifikan harga internasional. Juga terganggunya rantai distribusi industri minyak goreng karena menurunnya panen sawit.

Hal lain yang patut disalahkan adalah melonjaknya permintaan CPO (crude palm oil, bahan utama minyak goreng) untuk memenuhi kebijakan biodiesel B30. Terkendalanya logistik  akibat pandemi juga disalahkan (sumber).

Menurut Pramono Anung, setengah dari total 50 juta ton produksi minyak goreng diekspor. Pemerintah menghimbau agar produsen lebih mendahulukan kebutuhan dalam negeri, kendati harga internasional sedang tinggi (sumber).

Kita tunggu saja apakah himbauan itu bertuah.

Persoalan-persoalan di atas tidak akan mudah diterangkan kepada para penjual gorengan yang serba salah. Minyak goreng mahal, ongkos produksi meningkat. Di sisi lain ia tidak bisa semena-mena menaikkan harga jual gorengan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun