Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Negeri Represif

24 Februari 2022   08:57 Diperbarui: 24 Februari 2022   11:00 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kopi, korek api, rokok (dokumen pribadi/dari laman FB Budi Susilo)

"Barangkali lebih tepat, aturan yang mewajibkan. Kesannya, represi merupakan tindakan hukuman karena ada pelanggaran," Ferguso berkomentar dengan kalem.

"Ya sama aja! Pokoknya memaksa!"

Asap berkepul-kepul di sekitar wajah Rudolfo. Puntung baru separuh dibuangnya. Mencabut lagi sebatang dari hard-pack biru. Muka tegangnya mencucup asap.

Ferguso menghela napas. Tangannya mengibaskan kabut putih menghampiri, "tidak rugi membayar iuran. Ketika aku sakit, BPJS menanggung seluruh perawatan akibat infeksi paru-paru."

"Iya kalau sakit. Kalau sehat? Kan rugi bayar terus. Apalagi aku. Empat kepala! Terbebani seratus empat puluh ribu rupiah sebulan. Itu pun yang termurah!"

Lubang hidung Rudolfo mengembang. Menghembuskan asap seraya mendongakkan muka. Para pelanggan warung sedang makan mengangguk-angguk.

"Mpok Yumi geulis, kopi tubruk satu! Biasa, diaduk delapan kali...."

"Kenapa?"

"Itu angka hoki aku. Ayo, dihitung. Jangan bengong aja!"

Rudolfo membuang puntung baru separuh. Mencabut lagi sebatang dari hard-pack biru.

Ferguso mengamati. Dahinya mengernyit, "sehari berapa bungkus? Dulu aku biasa mengisap hampir tiga kotak sigaret dalam sehari. Berhenti kala masuk rumah sakit."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun