Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mana yang Lebih Baik, Bata Merah atau Bata Ringan?

17 Februari 2022   05:58 Diperbarui: 19 Februari 2022   09:15 23388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi bata pada sebuah pagar (dokumen pribadi)

Bata merah maupun bata ringan lumrah digunakan untuk mendirikan dinding bangunan. Namun di antara keduanya, mana yang lebih baik?

Sebagian tukang bangunan lebih suka menggunakan bata merah daripada bata ringan. Berkesan kuat. Gampang dipasang..

Lainnya menganggap bata ringan memiliki keunggulan waktu pemasangan sehingga menghemat biaya tenaga kerja. Juga dalam finishing, cukup diplester tipis sudah rapi. Hemat semen dan pasir.

Benarkah demikian?

Dari berbagai sumber serta sedikit pengalaman sendiri, berikut disarikan kelebihan dan kelemahan tiap-tiap bahan bangunan tersebut

Bata Merah

Merupakan produk dari industri rumahan/tradisional dengan tanah liat sebagai pembentuk. Dikerjakan secara manual (membuat adonan, cetak, pengeringan, pembakaran) di lio. 

Di kalangan tukang, bata merah populer sebagai bahan bangunan karena memiliki kelebihan:

  1. Mudah dipasang, baik pada bidang luas maupun sempit.
  2. Tidak perlu perekat khusus, cukup semen Portland, pasir pasang, dan air.
  3. Harga satuan murah, Rp 900-1.200 (ukuran 20cm x 10cmx 5cm) tergantung lokasi. Untuk pasangan dinding seluas satu meter persegi, bata merah bisa lebih murah (70 buah = Rp 70 ribu) dibanding bata ringan (8,4 buah = Rp 91.081).
  4. Tidak memerlukan keahlian khusus dalam pemasangan.
  5. Jika tepat dalam menghitung kebutuhan, sisa bata merah relatif sedikit.

Kelemahannya adalah:

  1. Meski dipandu oleh benang, pemasangannya cenderung sulit rapi.
  2. Setelah dipasang, menyerap hawa panas pada kemarau. Sebaliknya, dingin juga tembus saat cuaca bersuhu rendah
  3. Perlu plesteran yang cukup tebal, bisa sampai 4cm, untuk merapikan dinding dan agar mengurangi pengaruh suhu luar. Apalagi jika pemasangannya miring atau tidak ngelot (tidak nyiku/tegak lurus terhadap bidang vertikal atau horizontal).
  4. Memerlukan bahan perekat (adukan) yang cukup tebal, tergantung kepada kemahiran tukang.
  5. Pemasangan butuh waktu lama, karena ukurannya kecil.
  6. Sebab pembuatannya manual, ukuran bata merah bisa beragam. Tukang mesti mengatur sedemikian rupa agar pas patokan benang.
  7. Bobotnya berat, sehingga dinding bata merah secara keseluruhan dapat membebani konstruksi penopangnya.
  8. Mudah pecah sehingga terbuang, bila kualitas bata kurang baik,

Bata Ringan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun