Berturut-turut tiga kucing mati tanpa diketahui penyebabnya. Sebelumnya sehat, besoknya pergi ke alam baka. Katanya, karena pemiliknya kebal santet.
Kucing merasakan adanya santet dengan menatap terus menerus ke satu arah dengan gelisah. Saya sih belum pernah melihat seekor kucing sedang galau.
Kalau membuat kacau, sering. Seperti mengacak-acak rak sepatu. Mengeong minta makan. Buang kotoran di taman, kemudian tidur-tiduran tanpa merasa bersalah. Selain kucing, anjing, ayam, angsa, burung hantu dapat merasakan adanya serangan santet.
Namun, sesungguhnya apa sih santet itu?
Fenomena metafisik ini dipercaya sebagai serangan jarak jauh kepada orang lain, dengan cara-cara mistis. Saya tidak mengetahui mekanismenya. Motivasinya beragam: dendam, persaingan usaha/tahta, sakit hati. Bisa juga didorong oleh benci, tapi rindu, karena diputuskan sepihak.
Hati-hati ya, jangan gampang mempermainkan rasa sayang seseorang!
Sewaktu masih kelas satu SD, saya melihat benda berwarna kuning kemerahan berkelebat di langit biru. Melesat bak anak panah terbakar. Peristiwa itu terjadi selama musim karapan sapi.
Kakek berkisah, santet tersebut bertujuan menyerang sapi milik pesaing dalam aduan. Bukan kepada pemiliknya.
Pada usia cukup dewasa, saya menyaksikan seorang kerabat terserang santet. Ia merasakan sakit hebat pada bagian perut. Dirawat-inap di RS Borromeus, tapi hasil pemeriksaan medis negatif. Semua indikator kesehatan berada di dalam batas normal.
Diduga ada persoalan non-medis yang menyerang sepupu saya. Dipanggil lah seorang kerabat dekat untuk mengatasi. Dengan menggunakan sebutir telur, beliau menggosok bagian perut sang sepupu.