Saya lalu bergabung dengan para tentara. Bersenda gurau. Lha wong ketemu tiap hari selama proyek, bagaimana mungkin tidak akrab?
Sampai dengan akhir tahun 2018, gerombolan yang mengaku wartawan masih sering saya jumpai. Baik di lokasi proyek maupun di sekitar kantor-kantor Dinas milik Pemda.Â
Mudah-mudahan sekarang tidak ada lagi.
Tujuannya jelas. Meminta "uang rokok dan kopi" dari pemborong dengan cara mengintimidasi secara verbal. Jika hati ciut dengan gertakan itu, alamat sebagian dana proyek mengalir kepada mereka.
Kendati hanya mewakili sedikit dan hanya terjadi di area terbatas, perilaku segelintir wartawan bodrek semacam itu dapat mencemari citra insan pers secara keseluruhan.
Jadi, dalam momentum peringatan HPN 2022, terlebih dahulu orang yang mengaku-ngaku wartawan itu disingkirkan. Sebelum memberikan sumbangsih kepada pembangunan di daerah, mengusung kepentingan nasional, dan mengulas isu-isu strategis berkaitan dengan kehidupan pers nasional.