Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wartawan Bodrek yang Mencemari Citra Insan Pers

9 Februari 2022   17:55 Diperbarui: 9 Februari 2022   18:39 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh icsilviu dari pixabay.com

Orang mengaku wartawan itu juga menunjukkan koran dengan kantor redaksi yang jauh di luar kota, bahkan luar pulau. Menyerahkan beberapa eksemplar dengan biaya penggantian. Lebih besar, bila mereka menduga ada masalah di proyek.

Berbeda dengan wartawan media online. Saat kunjungan seorang anggota DPRD ke lokasi proyek (ia adalah putra daerah tersebut), tujuh atau delapan wartawan mengiringi. 

Seusai kunjungan, para wartawan mewawancarai saya di warung sambil ngopi. Beberapa memesan rokok dan makanan/minuman.

Pertemuan bubar. Nilai bon tagihan warung yang harus diselesaikan meliputi kopi, rokok, jus, nasi rendang dan semacamnya. Hal itu masih tidak seberapa.

Dahsyatnya, sore hari mereka mengundang saya untuk bertemu di tempat sama dan menunjukkan layar telepon genggam tentang media online dan draft berita. Bila saya tidak kooperatif (memberikan amplopan), maka berita dibuat buruk.

Pada lain waktu muncul peristiwa lebih menakjubkan. Seseorang yang mengaku wartawan menyatakan, spesifikasi bahan terpasang dalam satu proyek saya tangani telah menyalahi ketentuan. Saya tidak menanggapi sebab yakin, pemasangan itu memenuhi syarat.

Untuk merundingkan persoalan, saya mengajaknya ke kantin di dalam markas Kopassus yang terletak dekat proyek. Saya menjelaskan panjang lebar, disertai salinan buku pedoman dalam bentuk PDF dari Kementerian PUPR.

Perdebatan itu mengundang perhatian orang-orang berbaju loreng darah. Salah seorang darinya menghampiri.

"Ada yang perlu dibantu, Mas Budi?"

Saya tersenyum, "tidak, Pak Sembiring. Bisa dikendalikan."

Orang yang mengaku wartawan mendadak pamit tanpa minta apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun