Bahkan seorang kawan membubuhkan demikian banyak kecap, saus, dan sambal. Setiap usai makan bakso, keringat pasti bercucuran di wajahnya
Pakai Nasi atau Lontong
Nah ini kesukaan saya. Jika disediakan, saya memilih memakai lontong atau nasi tanpa ditambah bihun/mi/kwetiau. Lebih mengenyangkan. Saya ingat, ada warung bakso di belakang Chase Plaza, Jl. Sudirman Jakarta, menyediakan nasi putih. Entah sekarang.
***Â Â
Satu ketika saya mampir ke satu warung yang bikin penasaran. Tiap melewati ruko terbaca tulisan: Baset Mas Bejo, Bogor.Â
Jual bakso, tapi kayak apa ya modelnya?
Ternyata baset adalah julukan untuk bakso berukuran ekstra besar. Berdiameter sekitar tiga perempat dari mangkuk ukuran 15 sentimeter. Harganya pun dua kali lipat dari harga bakso biasa.
Berhubung khawatir tidak mampu menghabiskannya, saya memesan semangkuk bakso biasa tanpa dibubuhi micin. Bening, dengan bihun, sayur, serta tiga pentol kecil dan satu pentol ukuran sedang.
Cara saya menyantapnya, bihun/mi/kwetiau, sayur, dan kuah dihabiskan terlebih dahulu. Terakhir baru menyantap potongan pentol bakso.
Barangkali para pembaca mempunyai cara tersendiri menikmati semangkuk bakso. Bening? Butek dengan berbagai tambahan kondimen? Memakai nasi atau lontong? Atau tanpa mangkuk alias dibungkus?