Tata Cara Membuat
- Setiap buah pisang kupas dipotong melintang menjadi tiga (sekitar 5-7 cm). Terhadap lebar, bukan panjangnya. Bisa lebih, bila pisang terlalu panjang.
- Potongan dikerat secara diagonal dan letakkan di bagian sepertiga kulit lumpia.
- Potongan yang telah dikerat sedikit ditarik saling berlawanan, sehingga membentuk isian memanjang. Isian terlalu "gemuk" dapat menyebabkan kulit lumpia robek.
- Bubuhkan meses cokelat secukupnya.
- Lipat sepertiga bagian kulit lumpia ke arah isian. Gulingkan ke arah bagian yang masih melebar. Ujung-ujung memanjang dirapatkan.
- Gunakan air matang untuk merekatkan semua ujung agar tidak bocor.
- Panaskan minyak dalam teflon. Penggunaan wajan teflon agar pisang cokelat tidak melengkung. Kecuali bagian ujung yang pipih.
- Masukkan dengan hati-hati satu persatu. Pastikan pisang cokelat lumayan terendam minyak.
- Balik jika dirasa berubah warna. Jangan terlalu sering, khawatirnya ambrol. Meses yang mencair akan menodai minyak.
- Setelah semua sisi berubah kekuningan dan kelihatan garing, pisang cokelat boleh diangkat. Tiriskan.
- Susun di atas dessert plate atau piring saji. Taburi meses secara acak agar penampilan tampak rancak.
Akhirnya, pisang cokelat siap diletakkan di meja beranda, bersanding dengan kopi tubruk masih mengepul.
Oh ya, selain digoreng, pisang tanduk juga enak dipanggang. Cara membuatnya lebih gampang lagi. Silakan ditengok di sini.
***
Mengunyah pisang cokelat hangat lalu menyesap kopi tubruk adalah kenikmatan tak ter-gambarkan. Sambil bersyukur atas rasa nikmat diberikan, tidak ada salahnya juga memikirkan penawaran kepada kerabat atau tetangga, dengan mengutip ongkos produksi dan keuntungan.
Siapa tahu menjadi sebuah rintisan usaha bidang kuliner?
Catatan:Â
- Karya tulis ini dibuat dalam rangka perayaan ulang tahun Kompasianer Widz Stoops pada bulan Februari mendatang.Â
- Lihat "Pengumuman Lomba Karya Tulis dengan Hadiah Kejutan" yang diselenggarakan oleh Komunitas Penulis Berbalas (KPB).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H