Denah
Seyogianya denah bangunan dibuat sederhana dan simetris, dengan perbandingan lebar: panjang = 1 : 2. Bila tidak simetris, bagian tersebut menggunakan alur pemisah yang membuat bangunan menjadi seimbang.
Pondasi dan Struktur
Pondasi diletakkan di tanah keras (bukan sebagian berada di tanah lunak), berpenampang simetris, dibuat menerus sesuai panjang bangunan, dan berada di kedalaman galian yang memadai. Dalam beberapa kasus, kedalaman galian seharusnya satu meter, tetapi hanya dibuat sedalam 60 bahkan 40 sentimeter.
Penggunaan jenis/ukuran besi beton disesuaikan dengan sifat bangunan dengan ikatan dipastikan kuat. Misalnya: besi ulir diameter 16 milimeter digunakan untuk tulangan kolom utama rumah dua lantai; sambungan (stek) overlapping-nya dibuat sesuai ketentuan ilmu teknik sipil.
Struktur dibuat sedemikian rupa agar mampu mempertahankan kekuatan (daktilitas). Cukup rigid sehingga struktur tetap berdiri, meski gedung nyaris roboh. Selain memiliki daktilitas bagus, struktur cukup lentur dan memiliki daya tahan terhadap kerusakan.
Dinding dan Bukaan
Dinding penyekat dan bukaan (pintu, jendela) dibuat seimbang terhadap sumbu bangunan.
Sebaiknya dipilih bahan yang ringan. Konstruksi kayu dengan pengikat paku atau baja ringan yang dikunci dengan baut.