Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Begini Cara Mengakali Lokasi Bisnis Kuliner Nyempil: Kasus Kedai Kopi dan Mi Ayam

8 Januari 2022   05:58 Diperbarui: 8 Januari 2022   08:15 2418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secangkir kopi Gayo dengan susu (dokumen pribadi)
Secangkir kopi Gayo dengan susu (dokumen pribadi)

Mengamati tempat kopi tersebut, menurut saya penting menimbang cara-cara "mengundang" costumer agar datang. Membuat pembeli menjadi pelanggan adalah persoalan operasional, seperti: suasana ruang, produk, dan pelayanan.

Itu ihwal lain. Hal penting pertama adalah menarik calon pembeli untuk datang.

Posisi penjual kopi itu berada di tepi jalan kolektor dengan lintasan kendaraan berkecepatan sedang. Tanpa adanya penanda, kecil kemungkinannya customer atau calon pembeli mampir. Kecuali yang sudah menjadi pelanggan.

Masalah lokasi yang "tidak kelihatan" juga dialami oleh sebuah rumah makan mi ayam kampung. Permulaan tahun, beberapa hari lalu, saya melihatnya karena sedang berjalan kaki. Bayangkan, saya akan melewatkannya jika berkendara.

Baca juga: Mi Ayam Kampung Asli, Harga Tinggi Rasa Enak Sekali

Gerai berada di tepi jalan lokal di mana merupakan jalan umum perlintasan kendaraan berkecepatan rendah. Sedikit tertolong oleh lokasi yang terletak di samping minimarket di dengan pemasangan spanduk berukuran besar. Namun peletakan rentangan itu terlalu rendah.

Penempatan spanduk terlalu rendah (dokumen pribadi)
Penempatan spanduk terlalu rendah (dokumen pribadi)

Pengelola mi ayam kampung juga mengeluhkan tentang kelemahan lokasi tersebut. Kelemahan yang sama dengan penjual kopi, yaitu keberadaan gerainya cenderung masuk ke dalam. Menyempil, tidak mudah terlihat oleh pembeli.

Bagaimana mengatasi kelemahan lokasi yang given tersebut?

Pengalaman menjalankan bisnis kuliner menyatakan, penanda keberadaan usaha merupakan bagian penting. Betapa pun strategis tempatnya berada.

Berikut disampaikan beberapa cara mengakali lokasi yang menyempil, menjadi menarik perhatian calon pembeli:

  1. Memasang penanda atau petunjuk atau signage yang mencirikan brand dan produk. Bisa berupa spanduk, neon sign, papan nama, atau bahan lain.
  2. Gunakan bahan pembuat berkualitas baik. Ukuran disesuaikan dengan kecepatan pengendara melintas.
  3. Buat penanda dengan huruf yang jelas terbaca, berwarna terang.
  4. Menempatkan penanda menjorok ke luar atau di tempat cukup tinggi agar mudah dilihat dari jarak 20-25 meter atau lebih.
  5. Jika dimungkinkan, letakkan benda-benda mencolok sebagai landmark penarik perhatian, semisal: meja kursi dan payung kafe; pot tanaman; lainnya.
  6. Menggunakan sarana-sarana promosi, baik melalui iklan konvensional, mulut ke mulut, maupun media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun