Mengamati tempat kopi tersebut, menurut saya penting menimbang cara-cara "mengundang" costumer agar datang. Membuat pembeli menjadi pelanggan adalah persoalan operasional, seperti: suasana ruang, produk, dan pelayanan.
Itu ihwal lain. Hal penting pertama adalah menarik calon pembeli untuk datang.
Posisi penjual kopi itu berada di tepi jalan kolektor dengan lintasan kendaraan berkecepatan sedang. Tanpa adanya penanda, kecil kemungkinannya customer atau calon pembeli mampir. Kecuali yang sudah menjadi pelanggan.
Masalah lokasi yang "tidak kelihatan" juga dialami oleh sebuah rumah makan mi ayam kampung. Permulaan tahun, beberapa hari lalu, saya melihatnya karena sedang berjalan kaki. Bayangkan, saya akan melewatkannya jika berkendara.
Baca juga: Mi Ayam Kampung Asli, Harga Tinggi Rasa Enak Sekali
Gerai berada di tepi jalan lokal di mana merupakan jalan umum perlintasan kendaraan berkecepatan rendah. Sedikit tertolong oleh lokasi yang terletak di samping minimarket di dengan pemasangan spanduk berukuran besar. Namun peletakan rentangan itu terlalu rendah.
Pengelola mi ayam kampung juga mengeluhkan tentang kelemahan lokasi tersebut. Kelemahan yang sama dengan penjual kopi, yaitu keberadaan gerainya cenderung masuk ke dalam. Menyempil, tidak mudah terlihat oleh pembeli.
Bagaimana mengatasi kelemahan lokasi yang given tersebut?
Pengalaman menjalankan bisnis kuliner menyatakan, penanda keberadaan usaha merupakan bagian penting. Betapa pun strategis tempatnya berada.
Berikut disampaikan beberapa cara mengakali lokasi yang menyempil, menjadi menarik perhatian calon pembeli:
- Memasang penanda atau petunjuk atau signage yang mencirikan brand dan produk. Bisa berupa spanduk, neon sign, papan nama, atau bahan lain.
- Gunakan bahan pembuat berkualitas baik. Ukuran disesuaikan dengan kecepatan pengendara melintas.
- Buat penanda dengan huruf yang jelas terbaca, berwarna terang.
- Menempatkan penanda menjorok ke luar atau di tempat cukup tinggi agar mudah dilihat dari jarak 20-25 meter atau lebih.
- Jika dimungkinkan, letakkan benda-benda mencolok sebagai landmark penarik perhatian, semisal: meja kursi dan payung kafe; pot tanaman; lainnya.
- Menggunakan sarana-sarana promosi, baik melalui iklan konvensional, mulut ke mulut, maupun media sosial.