Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Naik Bus Malam ke Bali

24 Desember 2021   05:58 Diperbarui: 24 Desember 2021   06:01 9563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bus malam oleh StockSnap dari pixabay.com

Bus beringsut dikendalikan oleh pengemudi pertama. Aku bernapas lega. Ia mestinya berperilaku seperti pada awal keberangkatan.

Aku merebahkan kursi. Menepuk-nepuk bantal dan menarik selimut menutupi tubuh dari dinginnya AC. Kedua mata terpejam nyaman. Aku tersenyum membayangkan hari pertama berkantor di Denpasar. Pendapatan lebih besar dengan pengembangan karir terbuka lebar.

Suara klakson berteriak. Lampu dim berkedip cepat. Aku membuka mata, menatap pantat bus di depan yang sangat dekat.

Badan bus bergoyang kiri kanan. Lampu sein kanan berkedip. Dengan satu hentakan menyalip pesaing diiringi aba-aba sang kondektur.

Ternyata perilaku pengemudi pertama tidak berbeda dengan sopir kedua. Sama-sama tukang balap. Aku baru mengerti, mengapa bus dari perusahaan ini disebut raja jalanan.

Mata menjadi terang. Kembali mengawasi perlombaan adu kecepatan melawan waktu dan nafsu. Pertunjukan menegangkan berputar ulang di depan mataku.

Tegang. Lelah. Bercampur ketakutan. Sampai suatu keadaan tidak mengenakkan membangkitkan para penumpang dari lelap.

Dari belakang tercium bau anyir. Pekat, tajam, mirip karet hangus. Penumpang meminta agar bus menepi. Sopir menyeringai sinis. Bergema jerit histeris.

***

Biasanya bau hangus semacam itu diakibatkan oleh pergesekan antara facing dan pelat kopling. Bisa juga akibat pengemudi menekan rem terlalu dalam secara terus menerus. Atau selang oli yang menyentuh panasnya mesin. 

Banyak kemungkinan. Aku tidak mengetahui jelas sebab teknis mana yang menjadi sumber perkara, yang pasti bus malam akhirnya gagal mencapai Denpasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun