Jangan sampai ini menjadi perlombaan antara gerombolan pemilik kekuatan dengan himpunan terpinggirkan tiada daya. Maka, diharapkan para pemangku kepentingan tunduk dengan khidmat kepada universal design dalam merancang lanskap kota.
Desain universal memuat sepotong angan, di mana infrastruktur sebuah kota berlaku ramah terhadap penyandang disabilitas dan pejalan kaki.
Bisa jadi itu semata-mata karena kealpaan pejabat publik dalam merancang tata kota yang senantiasa bertumbuh. Kemampuan proyeksi dari pengelola kota yang belum mampu menandingi pesatnya laju pembangunan.
Semoga ke depan beliau-beliau tersebut di atas sana lebih antisipatif menyusun tata kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H