Tersedia beragam pilihan menu sarapan. Membuat sendiri atau membelinya kepada pedagang kecil di sekitar rumah. Bisa berupa nasi goreng, nasi uduk, bubur, bihun mi goreng, talas, ubi, singkong kukus. Di antara semua, makan atau membuat olahan ini belum sempat terlaksana.
Hari Ahad kemarin saya membeli mi mocaf di toko Tani. Di kulkas ada sedikit wortel, bakso ikan, potongan daging ayam, dan tahu kuning. Bisalah untuk membuat mi goreng atau kuah.
Kemudian saya jajal mengolah mi mocaf kuah.
Bahan-bahan
- Sebungkus mi mocaf 140 gram.
- Daging ayam 100 gram dicincang (boleh diganti dengan udang kupas, telur, daging sapi).
- Wortel diiris tipis-tipis atau seukuran batang korek api.
- Tahu kuning (boleh putih, asal yang lembut) dua potong.
- Bakso ikan sesuai selera.
Bumbu-bumbu
- Satu siung bawang putih dirajang.
- Tauco 2-3 sendok teh atau sesuai selera.
- Merica bubuk.
- Cabai bubuk.
- Garam atau kecap asin.
- Penyebab rasa (opsional).
- Daun bawang dicincang.
Cara Memasak
- Rebus mi mocaf sampai cukup lunak. Sisihkan.
- Tumis bawang putih sampai harum.
- Masukkan daging ayam. Aduk hingga matang.
- Tambahkan wortel dan bakso ikan.
- Masukkan tauco. Aduk-aduk.
- Tuangkan 100-150 cc air, menjaga agar mi kuah cenderung nyemek. Kalau ingin banyak kuah, volume air boleh ditambah.
- Setelah mendidih, berturut-turut masukkan tahu lantas mi mocaf. Aduk perlahan, jangan sampai tahu hancur berantakan.
- Bubuhkan garam/kecap asin. Cicipi rasa.
- Tunggu sampai olahan mendidih, masukkan irisan daun bawang, lalu segera matikan api.
Hidangkan mi kuah selagi masih panas.
Menikmati mi mocaf tidak jauh berbeda dengan mi biasanya, tapi mi produksi sebuah UMKM di Gunung Kidul Yogyakarta ini lebih kenyal. Juga cenderung mengenyangkan.
Sayangnya, sebagai alternatif pengganti mi tepung terigu, penganan terbuat dari tepung mocaf tersebut lebih mahal. Sebungkus mi mocaf 140 gram ditebus dengan uang Rp4.500 (di marketplace Rp5.000). Sedangkan mi tepung terigu berharga Rp3.000 untuk kemasan 136 gram. Merek lainnya dijual Rp4.900 per 200 gram.
