Mengapa jadi sepi, walaupun telah diperluas atau dirombak total? Lain waktu saya terangkan.
Tentu saja kisah di atas tidak serta-merta menegaskan gagasan: menurunnya omzet rumah makan disebabkan oleh perluasan atau perombakan tempat, bukan rehabilitasi. Tidak bisa digeneralisir begitu saja.
***
Namun pada suatu masa, skema "jangan meluaskan atau merombak tempat makan" saya sampaikan kepada pemilik Soto Rempah Bu Nelly. Bila warung sudah terasa ramai, bukalah cabang di tempat lain. Demikian kira-kira saya meyakinkannya.
Baca juga: Soto Rempah yang Enak dengan Harga Murah
Lama tidak berkunjung, kangen juga dengan Bu Nelly. Maksud saya, kangen dengan aroma dan citarasa khas Soto Rempah Bu Nelly. Beberapa hari lalu mampir. Memesan semangkuk soto dan setengah porsi nasi putih. Aroma, rasa tidak berubah. Hanya satu kata:Â enak!
Biasa. Seusai melicinkan mangkuk, saya ngobrol-ngobrol kosong dengan Pak Alex. Di sela perbincangan, suami Bu Nelly itu mengabarkan berita gembira.
"Alhamdulillah, sudah buka cabang."
Belum lama, gerai Soto Rempah Bu Nelly melebarkan sayap, menempati lantai food court Gedung Capital Place, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta.
Mereka kerja sama operasi dengan seorang investor. Pemodal menyewa tempat, membeli peralatan, dan mengoperasikannya. Bu Nelly dan Pak Alex memasok bumbu dan bahan.Â