Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tips Mengatasi Rasa Kantuk Selama Menyetir

4 November 2021   21:58 Diperbarui: 5 November 2021   23:00 1983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengantuk saat berkendara | Sumber: Shutterstock

Tersadar ketika suara klakson membangunkan. Terlambat! Mobil sudah merumput di daerah Cimanggis, setelah menghantam patok besi penanda tepi bahu jalan.

Untung (kecelakaan kok ya masih untung) saya terikat sabuk pengaman dan mobil terbuat dari besi Jerman. Kebayang kan kalo mobil dirakit dari plat setipis kaleng kerupuk?

Kisah di atas menggambarkan, betapa berisiko mengemudi kendaraan dalam keadaan mengantuk, terutama ketika melaju kencang. Rasa kantuk itu sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  1. Perjalanan panjang. Jalan panjang cenderung lurus akan membosankan bagi pengemudi. Ditambah kurangnya waktu istirahat, rasa bosan membuat lelah. Kantuk menyerang.
  2. Kurang tidur sebelum mengemudi jarak jauh, tidak disarankan. Ditambah kombinasi sinar matahari dengan dinginnya penyejuk udara mobil, kurang istirahat membuat mata kriyep-kriyep.
  3. Terdapat gangguan kesehatan, semisal gejala menderita diabetes, di mana gula darah tinggi menyebabkan kurang lancarnya metabolisme tubuh.
  4. Minum minuman keras atau obat yang cenderung menimbulkan rasa kantuk dan melemahkan konsentrasi.

Jadi penting bagi pengemudi memerhatikan gejala dan simtom di atas, agar perjalanan nyaman dan aman. 

Apabila pelawatan tersebut berjarak jauh, mengambil tempo lama, hendaknya penanggung jawab setir mengindahkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Saya biasa beristirahat selama 30 menit atau lebih setelah berkendara selama 3 jam. UU No 22 Tahun 2009 mewajibkan pengemudi kendaraan bermotor umum, untuk beristirahat paling singkat setengah jam, setelah mengemudi 4 (empat) jam berturut-turut. (rujukan: di sini). Bagi pengguna kendaraan pribadi, tidak ada salahnya mengikuti aturan tersebut.
  2. Gerakkan badan atau jalan-jalan menghirup udara segar ketika beristirahat.
  3. Minum kopi saat jeda. Diketahui, kopi mengandung kafein yang mampu membangkitkan kesadaran.
  4. Tidur apabila efek kafein dari kopi tidak mempan.
  5. Adakan pendamping yang bisa diajak ngobrol dan sebagai pengemudi cadangan jika Anda sangat lelah.
  6. Jangan terlalu tegang. Ngebut akan memeras konsentrasi lebih tinggi. Membuat cepat lelah. Mengemudi dengan santai dan aman lebih menyenangkan.
  7. Mendengarkan musik kesukaan selama petualangan.
  8. Anggap sebagai pelancongan, di mana Anda berhak menikmati pemandangan di sepanjang jalan.
  9. Pilih waktu perjalanan sesuai dengan kebiasaan dan kesenangan Anda. Sebagian orang lebih suka jalan malam hari. Sebagian lagi menyenangi perjalanan siang hari.

Itu kiranya beberapa kiat untuk mengatasi timbulnya rasa kantuk selama mengemudikan kendaraan bermotor. 

Di atas segalanya, penting diingat bahwa keluarga menanti Anda di rumah setelah perjalanan. Jadi, utamakan selamat selama mengemudi kendaraan bermotor.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun