“Buruan! Raja Minyak masuk TV!”
“Hah? Nah kan, tambah hebat dia,” jari jemari berlepotan cokelat memencet angka tiga pada remote control.
Pasangan itu menyimak layar kaca dengan suka cita. Sang istri girang menemukan bahan omelan. Sang suami senang menemukan bahan pembuktian.
“Ternyata Raja Minyak menyewa banyak mobil untuk acara kita besok. Tuh lihat, Pah. Banyak mobil hitam di depan rumahnya. Pengantarnya pun keren-keren.”
“Ya, ya, ya. Raja Minyak tampak dekil, lesu dengan wajah kuyu menunduk layu. Para pengantar bersafari hitam menggelandangnya ke dalam mobil hitam berpelat merah,” gumam Dimas membusung. Rasa puas membubung-bumbung tiada pernah puas-puasnya.
Tamat. Tiada lagi dan tidak akan pernah ada lagi kisah tentang Raja Minyak Tak Kenal Tanggal Tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H