Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memilih dan Memilah Serapah di Antara Sampah

23 September 2021   09:15 Diperbarui: 23 September 2021   09:18 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membayangkan kursi empuk, meja mahoni dalam ruang dingin, yakni bagian dari Departemen Pembinaan Maling Duit Rakyat.

Saya membayangkan tampang-tampang koruptor brutal, bengal, bego, bebal, gemblung, dan berotak-udang, yang bahkan sama sekali tidak bisa diberi nasihat oleh siapa pun, oleh ajaran kebaikan mana pun.

Saya tidak mampu membayangkan, cara-cara memilih dan memilah serapah di antara sampah masyarakat.

"Kampret!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun