Disodori menu buffet, seorang tamu mengernyitkan dahi.
"Kemarin saya pesan paket prasmanan khas masakan Indonesia. Kok pada lembaran ini yang tertera Chicken Clear Soup? Gimana sih? Ini kan masakan bule?" Protes tamu yang akan menyelenggarakan gathering pada sebuah restoran.
"Ergh, itu artinya Soto Ayam Bening. Salah satu khazanah Soto Nusantara. Kami gunakan sebagai starter sebelum masuk ke sajian utama."
"Ooh ... begitu"
***
Pada banyak wilayah di Indonesia, soto merupakan penganan berkuah yang populer. Komposisi dan penyajiannya amatlah beragam. Demikian pula dengan penanamannya.
Menurut sejarah, masyarakat Indonesia mengenal soto dari warga Tionghoa. Pada awalnya, bahan utama makanan tersebut dari bagian perut hewan. Jeroan berlemak diolah dalam bentuk kaldu berempah yang harum.
Dimaklumi, saat itu harga daging demikian mahal bagi kalangan menengah ke bawah.
Kisah itu diamini oleh para ahli. Asal kata soto dari caudo, jao to, shao du, atau sao tu yang berarti jeroan berempah atau memasak jeroan. Informasi tentang ini, selengkapnya dapat dibaca di kompas com: Asal-usul Soto, Tumbuh di Kelas Bawah hingga Tercatat di Buku Resep yang Digagas Bung Karno.
Dalam perkembangannya, soto menyebar luas ke seluruh Indonesia, dengan berbagai variasi bahan isian, bumbu pembentuk, dan bahan pelengkap.