"Hati-hati terhadap Pak H dan Pak B!"
Kening saya berkerut, "Manajer Operasi dan Executive Chef itu? Kenapa?"
"Pokoknya ikuti saja kemauan mereka."
Demikian pesan Manajer Keuangan lama kepada saya menjelang serah terima jabatan.
Manajer lama itu, sebutlah namanya Fulan, mengakhiri tugas sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan perusahaan.
Bukan pindah perusahaan atau berkarier di bidang usaha lain, tetapi mengundurkan diri karena merasa tidak nyaman di perusahaan existing. Menurutnya, selain tekanan teknis, ia mengalami tekanan dari para senior, Pak H dan Pak B. Banyak terjadi kontradiksi yang akan panjang apabila dikisahkan.
Satu misal, mereka bertahan kepada cara-cara lama yang mulai tidak kompatibel dengan perkembangan zaman. Mereka menafikan inisiatif-inisiatif penyesuaian perilaku usaha kepada tren terkini. Mereka menolak perubahan, dengan melanggengkan status quo. Terlalu memuja kebanggaan atas ingatan-ingatan usang.
Memang pada masa awal-awal berdirinya, perusahaan kuliner sekaligus entertainment itu mendulang omzet penjualan sangat bagus. Kondisi persaingan usaha sejenis belum ketat.Â
Produk ditawarkan juga merupakan barang baru dengan posisi kuat di pasar sasaran. Pasar dan kemudian pelanggan tetap dapat diraih dengan mudah, tanpa upaya keras.
Pada saat itu, struktur organisasinya pun masih sederhana. Namun kondisi terakhir mensyaratkan perluasan fungsi manajerial, seperti penambahan bagian khusus pengelolaan keuangan dan fungsi pemasaran.