Penetapan Skala Pekerjaan
Buat daftar pekerjaan yang akan dilakukan, agar ada pembatasan waktu dan --tentunya-- biaya renovasi. Dalam banyak kasus, awalnya adalah mengecat ulang di dinding rumah, berakhir kepada penambahan ruang, lalu ganti pintu garasi, lalu bongkar pagar, dan seterusnya.
Penyakit klasik itu adalah merasa "gatel" bila bagian lain tidak disentuh renovasi. Kadang disebut sebagai renovasi tiada akhir.
Tarik napas. Tentukan prioritas sampai mana pekerjaan akan berakhir. Kalau memang terlalu banyak, alangkah baiknya untuk merobohkannya dan membangun ulang dari nol.
Menakar Kebutuhan Bahan
Kebutuhan bahan utama secara global dapat didiskusikan dengan penerima pekerjaan (kepala tukang, pemborong). Harga-harganya dapat disurvei ke "supermarket" bahan bangunan. Semakin detil informasi, semakin akurat pula perkiraan biaya bahan.
Memilih Sifat Upah
Umumnya pekerja, tukang, mandor dibayar harian, di mana pengawas harus memaksimalkan waktu bekerja. Ia harus memiliki pemahaman cukup dalam mengawasi pekerjaan bangunan. Dengan itu perencanaan dan kualitas hasil pekerjaan bisa dikontrol. Namun bila pengawasan lemah, siap-siap saja menghadapi pembengkakan biaya upah.
Pilihan lain adalah sistem upah borongan, di mana ada patokan-patokannya memberikan ruang untuk negosiasi harga. Tukang memberi penawaran borongan tenaga, sedangkan pemilik menyediakan bahan-bahannya.
Memilih tukang borongan juga mesti cermat. Biasanya mereka diperoleh karena langganan, rekomendasi dari kenalan, atau kita sudah mengenal kualitasnya.