Saya memanfaatkan cara lama, yaitu menggunakan kelambu di sekeliling tempat tidur. Sampai saat ini, penempatan tirai efektif menahan serangan nyamuk.
Kalaupun ada, hanya satu serangga yang mungkin menyerobot ketika dibuka. Yang penting teman-temannya tidak diajak serta.
Pada zaman dulu, buyut saya memiliki ranjang besi dilengkapi rangka atas sebagai dudukan kelambu. Sekarang pun tersedia tempat tidur berkelambu dengan berbagai kualitas. Lebih romantis pula ketika ....nganu.
Bagi yang terlanjur memiliki tempat peraduan tanpa kelambu tidak perlu menyesali. Properti yang ada bisa ditambah kelambu untuk menangkal nyamuk, tanpa merombak rancang bangunnya.
Beberapa waktu sebelumnya, ada penggantian vitrase dan gorden rumah. Meski warnanya sudah putih tua atau kusam, kain vitrase masih utuh. Kain itulah yang saya manfaatkan sebagai kelambu.
Entah pelit atau hemat, pokoknya tidak usah beli atau ganti ranjang berkelambu.
Caranya mudah. Jahit vitrase membentuk persegi/kotak, sebentuk kardus tanpa tutup. Demi menjamin jahitan rapat dan menjaga keapikan, gunakan kain ban dan pada keempat ujungnya dibuatkan cantelan.
Untuk menyambung vitrase, cukup dijahit jelujur. Sebagai "pintu masuk," sisakan satu bagian yang dirancang overlapping. Pastikan tiada celah.
Oh ya, kebetulan saya memakai vitrase jenis tipis dengan tenunan segi empat. Cukup rapat, sehingga nyamuk tidak bisa menembusnya.
Kelambu siap dipasang. Pada sisi yang dekat tembok, cantelan dikaitkan ke paku di dinding. Yang mengarah ke jendela, cantelan disambung dengan tali kain, lalu tali diikat ke paku atau teralis jendela.
Memang tidak se-elegan ranjang berkelambu buatan pabrik, tapi kelambu dari vitrase bekas efektif mengurangi gangguan nyamuk.Â