"Hmmm. Baiklah. Saya mengenal satu tempat. Mari!"
Otis memandu rombongan bule menuju tempat berjarak lima ruko dari warnet. Setelah sedikit memberikan kata pengantar kepada penjaga, ia meninggalkan toko itu.
Otis kembali ke warnet, merenungkan segala kemungkinan. Memeras otak, membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi, apabila tidak segera mendapatkan cukup uang sebagai pembayar tagihan. Sejenak pandangan pria muda itu menuju bintang-bintang, lalu menghembuskan asap putih ke langit kelabu.
***
Pada suatu pagi, seusai mengepel lantai, Otis membuka pintu dan menarik rolling door ke langit-langit. Sejenak ia berkejap, nyureng melihat siluet seorang laki-laki yang lalu mengangsurkan sebuah amplop kabinet putih tebal kepada Otis yang gugup.
"Bule-bule kemarin berbelanja banyak. Terima kasih telah membawa mereka."
Mendadak langit melantunkan lagu "Morning" Al Jarreau, diringi kicau riang burung-burung. Angin sejuk bertiup. Baru kali ini, Otis merasakan pagi paling indah di Seminyak.
)*Warnet: gerai penyedia koneksi internet secara jam-jaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H