Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hukuman Adil bagi Pencuri

18 Juni 2021   13:23 Diperbarui: 18 Juni 2021   13:39 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Untuk tambahan keputusan. Majelis hakim menetapkan denda sebesar seratus ribu rupiah kepada masing-masing hadirin."

Ruangan berdengung.

Hakim ketua menarik napas, "sebagai pemerhati pertunjukan keadilan sekaligus sebagai warga, Anda selama ini telah abai kepada seseorang yang mencuri untuk mengatasi kelaparan dalam kemiskinan."

Tok ... Tok ... Tok.

Hakim ketua melepas peci yang dikenakannya, memasukkan uang satu juta rupiah dan menyerahkannya kepada petugas sidang untuk diedarkan.

Ruang sidang mendadak senyap.

***  

Catatan: Terinspirasi cerita legenda tentang nenek pencuri roti (New York) dan kabar mengenai hukuman wanita pencuri berwajah plastik (Indonesia)

Baca juga: Kesepian di Antara Keramaian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun