Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesepian di Antara Keramaian

17 Juni 2021   11:17 Diperbarui: 17 Juni 2021   12:11 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh tapi ada kode: Jangan Maen Bal di Sini! Itu mengisyaratkan kepada copet agar kita tidak menjadi sasaran. Konon."

Baca juga: Awas Copet, Jaga Diri dan Barang Pribadi Anda

Perjalanan terasa singkat. Rudolfo melihat bangunan stasiun peninggalan Belanda kian jelas dengan lapisan dinding mengelupas. Taklama kemudian, ribuan orang bersecepat turun dari KRL. Berlomba-lomba pulang, ingin segera melepaskan penat, meninggalkan gerbong-gerbong kosong.

Gadis yang sebelumnya pucat, sekarang cerah ceria dan larut dengan ribuan penumpang pulang. Hilang dari pandangan.

Rudolfo duduk di bangku tunggu terbuat dari bekas rel, tersenyum mengingat percakapan penuh kegembiraan, kesenangan, dan kebahagiaan. Bahagia? Senyumnya kian berkembang.

Rudolfo menggigit cabai rawit mengimbangi kunyahan tahu goreng yang dibeli dari pedagang asongan di sebelah tempat duduk besi itu.

Mendadak Rudolfo tercekat, melompat, dan berseru dengan keras, "alamak, aku kehilangan!"

Pedagang asongan bertanya, "dompet atau barang berharga? Sering lho kejadian orang kecopetan di atas KRL."

Pria gagah itu menjawab lemah, "Sial! Ya aku memang kehilangan. Kehilangan wanita idaman."

Senyum Rudolfo surut, merasa kesepian di antara keramaian stasiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun