Ganjar Pranowo tidak sendiri. Beberapa Kepala Daerah lain memanfaatkan media sosial sebagai kanal alternatif dalam menjalankan fungsi komunikasi dan sosialisasi politik, yaitu untuk berbagi informasi, berinteraksi dengan publik, juga mempengaruhi opini masyarakat. Mereka adalah: Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Emil Dardak (Wagub Jatim), Bima Arya (Walikota Bogor), dan sebagainya.
Simpulan
Perkembangan mutakhir menyatakan, media sosial menandai lahirnya wahana pendukung kecepatan informasi yang sangat interaktif. Suka tidak suka, banyak orang mesti beradaptasi dengan pertumbuhan tersebut, termasuk pejabat publik.
Beberapa kepala daerah memanfaatkan keunggulan medsos untuk melontarkan komunikasi dan sosialisasi politik tentang kebijakan publik. Kecepatan dan kekuatan interaksi media sosial menjadi keuntungan.
Akan tetapi kita tidak dapat memungkiri, bahwa instrumen itu juga dimanfaatkan oleh sebagian pihak untuk kepentingan kontestasi politik, seperti menaikkan elektabilitas.
Ganjar Pranowo adalah orang atau pejabat publik yang mampu memaksimalkan keunggulan media sosial, dalam rangka menyampaikan kebijakan kepada dan sekaligus menampung aduan-aduan dari masyarakat yang dipimpinnya.
Dengan demikian, media sosial sudah merupakan kelaziman bagi kepala daerah. Tanpa itu, ia akan ketinggalan gerbong kemajuan zaman. Ia digunakan oleh Kepala Daerah atau Pejabat Publik yang terbiasa dengan keterbukaan, kritik, dan masukan dari publik.
Barangkali para banteng yang mengucilkan Ganjar terkungkung oleh sekat-sekat feodal. Mereka hanya merumput di halaman rumahnya saja.
Mainnya kurang jauh sih!
Sumber rujukan: 1, 2, 3, 4, 5 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H