Kuah encer tidak terlalu berminyak menjadi agak mengental begitu ditambahkan bur obur. Di lidah, kuah terasa gurih. Karena sering direbus, bumbu menyerap ke dalam daging yang menjadi sangat empuk. Ngeprul di mulut.Â
Saya sampai saat ini belum bisa menemukan pembanding yang setara dan serasa.
Demikian, karena di pasaran tidak ada penjual olahan Topak Ladheh. Hidangan itu hanya dibuat pada kesempatan perayaan Hari Idul Fitri.
Bahkan beberapa kerabat, pada setiap lebaran datang ke rumah adik saya, khusus untuk mencicipi Topak Ladheh.
Pengalaman empirik adik saya telah menghasilkan seni mengolah hidangan yang istimewa enak.Â
Rasa-rasanya, saya tidak sabar menunggu sampai lebaran berikutnya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H