Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran Sebentar Lagi, Bijaklah dalam Memilih Cara Belanja

7 Mei 2021   05:59 Diperbarui: 7 Mei 2021   05:57 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi umat Islam menyambut hari kemenangan. Perayaan Idul Fitri akan lebih bermakna manakala mengikuti adab: melafalkan niat, membersihkan diri (mandi), memakai wewangian, menggemakan takbir, mengenakan pakaian baru. (Selanjutnya dapat dibaca di sini).

Terinformasi, beberapa hari belakangan pasar-pasar dan pusat perbelanjaan mulai disesaki pembeli dalam rangka menyongsong lebaran.

Menurut teman saya yang bekerja di perusahaan daerah pengelola pasar-pasar di wilayah Bogor, kenaikan jumlah pengunjung diperkirakan mencapai dua hingga tiga kali lipat dibanding biasanya.

Belum lama kompas.com mengabarkan, pada hari Sabtu (1/5/2021) dan Minggu (2/5/2021) pengunjung memadati Pasar Tanah Abang. Dalam insiden itu, gelombang manusia berbelanja dengan mengabaikan pelaksanaan protokol kesehatan.

Pembeli berdesak-desakan pada seluruh ruang perbelanjaan di Jakarta itu. Seruan petugas dan pedagang untuk menjaga jarak dan memakai masker, diabaikan oleh pengunjung pusat kulakan tekstil dan pakaian terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Fenomena tersebut semakin memperlihatkan kendornya tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Sementara itu diketahui, bahwa tingkat kepatuhan akan berpengaruh langsung terhadap kenaikan angka kasus Covid-19.

Mudah-mudahan jangan sampai terjadi kluster baru, mengikuti insiden membludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang tersebut di atas.

Kebiasaan berbelanja menjelang lebaran ditengarai menjadi faktor pemicu. Selain itu, setidaknya, ada dua hal yang mendorong peningkatan jumlah pengunjung pasar dan pusat perbelanjaan.

A.Seeing is Believing

Menyaksikan keberadaan barang yang akan dibeli dengan mata kepala sendiri merupakan kebiasaan dan kesenangan. Dengan itu, ia --juga saya---dapat merasakan, mencoba, dan membuktikan manfaat atau keunggulan barang tersebut.

B.Pandemic Fatigue

Setahun lebih berlangsungnya pandemi Covid-19 mengantarkan kepada kejenuhan, sehingga sebagian orang malas menerapkan protokol kesehatan. Juga abai dalam menjaga jarak.

Menurut klikdokter, pandemic fatigue merupakan kondisi kelelahan fisik dan mental seseorang akan (dalam menghadapi-pen.) pandemi virus corona atau COVID-19.

Bagaimanapun, situasi pandemi mesti diwaspadai dengan serius. Menghindari kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan merupakan kebiasaan baru yang patut diikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun