Mencermati perkembangan anak saya setelah "belajar" dan kemudian menjadi terbiasa melakukan puasa secara penuh, ada beberapa perilaku positif yang diperoleh dari pelaksanaan ibadah puasa:
- Tumbuh sikap disiplin, dengan menuntaskan sahur dan buka puasa tepat waktu.
- Tertib menurut diri sendiri, bukan sebab pemahaman orang lain, yaitu dengan penuh kesadaran berkeinginan mematuhi syarat-syarat dan aturan pelaksanaan ibadah puasa.
- Pengendalian rasa ingin. Selama bulan Ramadan, selama menahan diri dari minum dan makan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, anak melatih diri untuk mengendalikan keinginan dari hal-hal merugikan.
- Belajar menghargai makanan. Menjadi terbiasa menghabiskan makan sahur dan berbuka puasa dengan lahap, tanpa sisa sebutir nasi di piring.
- Menumbuhkan rasa empati, di mana dengan menahan lapar dan haus anak merasakan hal yang dialami oleh mereka yang tidak beruntung memperoleh makanan setiap saat.
Jadi itulah resultan dari mengenalkan, mengajak, dan mengajarkan menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan bagi anak saya. Juga ibadah dalam pengertian lebih luas.
Karena saya memaknai ibadah sebagai: sikap merendahkan diri, taat, dan tunduk kepada apa yang dicintai Allah dalam ucapan, perbuatan, dan perwujudan isi hati (batiniah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H