Amat kaya apa yang disampaikan oleh Peter Carey tentang menjaga semangat menulis, sehingga tidak semua dapat dimuat di dalam artikel singkat ini. Namun demikian, saya akan meringkasnya sebagai berikut:
- Dalam penelitian sejarah, selalu lakukan verifikasi sumber, seperti arsip-arsip, babad setempat, dan dokumen autentik lainnya.
- Belajar bahasa dan kultur setempat. Akan lebih bagus, jika terjun langsung (kerja) lapangan.
- Menulis sejarah (bisa juga berlaku untuk bidang lain-penulis) adalah tentang mengumpulkan bahan (data), menuliskannya dengan runut dan runtut, lalu menyajikannya dengan menarik. Harus tepat, bukan dibumbui seperti film Hollywood.
- Jangan cepat merasa puas (satisfied) dengan hasil tulisan. Sebelum pencetakan ulang, Peter Carey selalu merevisi/menambah substansi pada bukunya. Menurutnya, fakta sejarah memang tidak berubah, tetapi perspektif tentang sejarah itulah yang berubah.
- Usahakan setiap hari menulis minimal satu baris.
- Seperti latihan violin, piano, penulis harus rajin melatih keterampilan menulis. Dengan itu akan menghasilkan "gaya suara" tersendiri.
- Menulis jangan tergesa-gesa, seperti wine yang semakin lama disimpan akan semakin enak. Karya tulis harus dibaca ulang, sehingga lama-kelamaan akan muncul pola (pattern).
- Menulis itu seperti membuat perhiasan dari emas. Berhati-hati untuk membuat karya bermutu tinggi.
- Mempelajari segala hal setiap hari (Learning everything everyday).
Sebetulnya masih banyak yang disampaikan oleh Peter Carey dalam kesempatan tersebut. Seperti kredo tentang hidup yang merupakan kemajemukan, dan tidak dibatasi oleh kesempitan (berpikir picik).
Atau hal-hal ghaib di sekitar kehidupan Diponegoro yang bukan dipandang sebagai klenik, tetapi semacam cosmic destiny yang mistikus. Barangkali pada kesempatan lain ihwal tersebut akan saya elaborasi.
Dengan demikian, itulah cara menjaga semangat menulis menurut Peter Carey. Oleh karena itu, saya cukupkan sampai di sini interpretasi atas pemaparan sejarawan dimaksud, berkaitan dengan ihwal tulis menulis.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H