Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Distrust terhadap Vaksinasi dan Mobil Small Slow Ugly

16 Januari 2021   10:10 Diperbarui: 16 Januari 2021   10:19 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Pexels dari pixabay.com

Kemudian waktu membuktikan, mobil efisien bahan bakar dan gesit itu membelah jalanan Indonesia yang sempit dan disukai oleh kebanyakan masyarakat. Kini, dengan mudah dapat ditemui bermacam merek kendaraan buatan Jepang di sekitar.

Gejala-gejala distrust publik di atas telah luntur seiring dengan berjalannya waktu dan pembuktian performa.

Vaksinasi

Vaksinasi di Indonesia telah dimulai, ditandai dengan penyuntikan vaksin Sinovac pertama kepada Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta.

Terlepas dari muasal pembuatnya, sebetulnya Indonesia bukanlah negara pertama penerima vaksin. 

Sebelumnya negara Kanada, Mexico, dan Amerika Serikat telah memberlakukan vaksinasi, kendati timbul kecemasan publik tentang dampak negatifnya. Amerika, melalui Food and Drug Administration (FDA), menerbitkan izin darurat untuk penggunaan vaksin melawan Covid-19.

Demikian pula, Badan POM RI telah menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (UEA) vaksin Sinovac pada tanggal 11/1/2021.

Akhirul Kata

Penyuntikan perdana para tokoh dan penerbitan izin darurat penggunaan vaksin merupakan upaya untuk menangkal distrust publik, yang meliputi: keraguan, ketidakpercayaan, kecemasan terhadap ekses vaksinasi.

Sayangnya, sampai saat ini, penganut distrust  tidak memiliki penangkal virus korona sebagai solusi.

Apakah distrust terhadap vaksinasi akan luntur? Kita lihat saja nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun