Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Jadikan Puber Kedua sebagai Dalih Berselingkuh

20 Desember 2020   07:18 Diperbarui: 22 Desember 2020   04:51 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali sebagian pria yang enggan memelihara 'kambing' dan lebih suka membeli 'sate' akan berkunjung ke kawasan merah. Tapi perbuatan itu tetap disebut berselingkuh demi meneruskan gairah puber kedua.

Berselingkuh adalah perbuatan mencurangi pasangan sah yang dilakukan dengan berbohong, juga menghamburkan uang yang seharusnya untuk kepentingan rumah tangga. Kalau perlu melakukan tindakan korupsi.

Berselingkuh dan korupsi, mana yang lebih dahulu merupakan pemicu, bukanlah persoalan. Dua-duanya adalah perbuatan keliru.

Semua tindakan perkeliruan itu pada akhirnya menimbulkan penyesalan yang mendalam. 

Mereka yang sudah mengalaminya, umumnya ingin memutar ulang kehidupan agar bisa menghindari perkeliruan. Tentu saja hal itu adalah sebuah kemustahilan.

Jadi, adalah suatu perihal yang amat merugikan ketika menjustifikasi atau melakukan pembenaran puber kedua sebagai dalih untuk berselingkuh. Jangan ya!

Lebih elok jika memanfaatkan energi berlebih selama puber kedua untuk kebahagiaan bersama pasangan sah.

Semoga bermanfaat.

Bacaan: 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun