Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Jadikan Puber Kedua sebagai Dalih Berselingkuh

20 Desember 2020   07:18 Diperbarui: 22 Desember 2020   04:51 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalihnya, ia merasa kemapanan dan pengalamannya membentuk rasa percaya diri mendekati wanita. 

Dalam beberapa pengalaman, wanita yang didekati tidaklah sehebat istrinya, dipandang dari segi fisik dan perangainya, gairah ini didorong oleh keinginan untuk menghirup kemudaan seorang wanita.

Memang alasan klasik untuk menggoda wanita muda, yang berlanjut ke perselingkuhan, adalah karena ingin merasakan suatu kemudaan. Dengan itu seorang pria merasa gagah dan berkuasa di hadapan wanita muda tersebut.

"Ya! Gadis-gadis menyukai pria sudah matang kendati sebagian rambut mulai memutih," ungkapan pembenaran semacam itu tidak jarang kita dengar dalam percakapan kaum pria menjelang paruh baya.

Gairah menggoda (flirting) didukung oleh kesempatan dan kemampuan secara finansial. 

Kalaupun dirasakan kurang, kesempatan bisa dibuat dengan mengunjungi pusat-pusat keramaian dan tempat bersosialisasi (bergaul atau hangout). 

Jikalau kemampuan keuangan dirasa tidak memadai, maka ia akan berusaha menemukan sumber-sumber penghasilan yang tidak diketahui istri, bahkan kalau perlu melakukan korupsi.

Makanya, bisa dimengerti bila kebanyakan koruptor adalah tukang selingkuh.

Hal-hal di atas merupakan amunisi untuk melampiaskan kehendak berpetualang dengan menunjukkan kegagahan kepada wanita muda. Pria yang meyakini gejala itu sebagai fase alami, kemudian menjustifikasi puber kedua dengan menyalurkan nafsu untuk berselingkuh.

Vinny, seorang waitresses sebuah kafe, menjadi pelampiasan setelah jam kantor. Yumi, gadis bersenyum memabukkan, merupakan muara curahan hati setelah makan siang bersama. Sari, seorang teller sebuah bank. Reni, resepsionis sebuah perusahaan waralaba. Yuli, karyawati kantor sebelah. April, seorang gadis yang membutuhkan biaya sekolah modeling termasuk kos. 

Dan banyak lagi contoh wanita yang tiada habisnya untuk penuntasan nafsu berselingkuh dengan dalih puber kedua. Puber kedua pasti diikuti oleh puber ketiga, keempat, dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun